Polda Metro Jaya mengungkap peran sembilan tersangka dalam kasus penyekapan dan penyiksaan dengan modus pura-pura membeli mobil lewat sistem cash on delivery (COD). Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Ade Ary Syam Indradi, tersangka MAM dan NN merupakan otak di balik kejahatan tersebut. MAM berperan sebagai koordinator lapangan yang merencanakan aksi, sementara NN bertugas memancing korban agar mengikuti ke lokasi penyekapan. Selain itu, tersangka lain seperti VS, HJE, S, Z, APN, I, dan MA juga terlibat dalam mengatur dan melaksanakan aksi keji tersebut.
Para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, termasuk Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan dan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. Aksi brutal mereka berakhir setelah polisi berhasil menangkap tiga pria di Tangerang Selatan. Mereka berhasil ditangkap setelah menyekap dan menyiksa sejumlah orang dengan modus pura-pura membeli mobil lewat sistem COD. Selain itu, Subdit Resmob terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini untuk mengungkap seluruh jaringan pelaku yang terlibat.
Keberhasilan penegakan hukum dalam mengungkap kasus ini menunjukkan komitmen aparat kepolisian dalam memberantas aksi kejahatan yang merugikan masyarakat. Diharapkan dengan adanya tindakan tegas terhadap pelaku, dapat memberikan efek jera bagi para penjahat dan mencegah terjadinya tindak kejahatan serupa di masa mendatang. Selain itu, kerjasama antara pihak kepolisian, media, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengungkap dan mengatasi berbagai kasus kriminal yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat.
