Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan optimismenya menjelang pertemuan penting dengan Presiden China, Xi Jinping. Ia berharap dapat menurunkan tarif fentanil terhadap Beijing, di tengah upaya kedua negara meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung lama. Trump menyebut isu fentanil yang menjadi perhatian utama di AS akan menjadi salah satu topik pembahasan utama bersama Presiden Xi. Selain itu, Trump juga akan membahas isu “petani”, yang selama ini menjadi salah satu sektor terdampak akibat perang dagang antar kedua negara.
Sebelumnya, laporan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa AS berencana memotong tarif terkait fentanil sebesar 20 persen pada ekspor China, sebagai imbalan atas tindakan keras Beijing terhadap ekspor bahan kimia pembuat fentanil. Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut semakin memuncak, terutama menjelang tenggat waktu 10 November 2025, saat kesepakatan tarif saat ini akan berakhir. Jika kedua negara gagal memperpanjang kesepakatan, maka tarif baru dapat diberlakukan, bahkan Trump mengancam akan menaikkan tarif tambahan hingga 100 persen terhadap Beijing mulai 1 November mendatang. Trump menyebut pihaknya masih akan mencari titik temu ketika ditanya mengenai potensi jeda satu tahun dalam penerapan kontrol ekspor logam oleh Beijing.
Menjawab pertanyaan apakah isu Taiwan akan menjadi bagian dari pembahasan, Trump menjawab secara singkat, “Saya tidak tahu apakah kita akan membahas Taiwan. Dia mungkin ingin menanyakannya. Tidak banyak yang perlu ditanyakan,” yang menandakan fokus utama Trump dalam pertemuan tersebut tetap pada sektor ekonomi dan perdagangan, bukan pada isu geopolitik yang lebih sensitif.








