Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan lokasi-lokasi Sekolah Garuda dilengkapi dengan infrastruktur digital yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar. Meutya Hafid, selaku Menkomdigi, menyebut bahwa kementeriannya bertanggung jawab atas komunikasi publik dan ketersediaan infrastruktur digital dalam program Sekolah Garuda. Dia menegaskan pentingnya informasi publik yang baik agar masyarakat bisa mendaftar dan memiliki akses yang sama ke dalam ekosistem Sekolah Garuda.
Meutya juga menekankan perlunya infrastruktur digital yang memadai dengan melibatkan mitra BUMN seperti Telkom atau operator seluler lainnya. Di Provinsi Maluku, tantangan utama adalah jaringan yang seringkali bermasalah. Balai Monitor Komdigi ditugaskan untuk memastikan kualitas layanan dari operator seluler di wilayah tersebut terjaga.
Program Sekolah Garuda diperkenalkan di 16 titik di seluruh Indonesia, terdiri dari 12 Sekolah Garuda Transformasi yang telah ada sebelumnya dan 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru. Melalui program ini, pemerintah bertarget memiliki 80 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru pada tahun 2029. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menekankan bahwa siswa Sekolah Garuda harus siap bersaing dengan siswa negara lain untuk menciptakan Garuda muda yang berprestasi secara internasional.
