Helikopter nirawak T1400 buatan China telah berhasil melakukan uji terbang perdana di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di wilayah timur laut China. Hal ini dianggap sebagai kemajuan besar dalam dunia penerbangan. Helikopter ini dikembangkan oleh Harbin United Aircraft Technology Co., Ltd., di bawah naungan United Aircraft Group. Selama uji terbang perdana, T1400 melakukan serangkaian manuver termasuk terbang diam, penerbangan rute, dan pendaratan presisi.
Dengan berat lepas landas maksimum 1.400 kilogram, helikopter ini mewakili terobosan dalam kapasitas muatan dan daya tahan. T1400 dapat membawa muatan maksimum 650 kilogram, setara dengan berat lebih dari 10 orang dewasa, dan dapat terbang selama lebih dari delapan jam. Helikopter ini dirancang untuk lingkungan ekstrem, dengan kemampuan untuk beroperasi pada suhu antara minus 40 derajat Celsius hingga 55 derajat Celsius, mencapai ketinggian layanan 6.500 meter, dan tahan terhadap angin kencang.
T1400, yang dikembangkan dan diproduksi di Harbin, memiliki fokus utama dalam melayani lahan pertanian yang luas, hutan, danau, serta sungai di Heilongjiang. Potensi aplikasinya termasuk bidang pertanian, logistik, dan penyelamatan darurat. Helikopter ini direncanakan akan dioperasikan secara nasional di masa depan. Heilongjiang, sebagai wilayah penghasil pangan utama dan basis hutan di China, telah menjadi pasar kunci untuk ekonomi penerbangan rendah.
Provinsi tersebut telah memperkenalkan serangkaian langkah dalam beberapa tahun terakhir untuk mempercepat pengembangan sektor penerbangan rendah, dengan target mencapai terobosan dalam reformasi ruang udara dan menetapkan aplikasi regional yang khas pada 2027. Ekonomi penerbangan rendah di China mengalami pertumbuhan signifikan setelah dimasukkan dalam laporan kerja pemerintah 2024, di mana sektor ini diidentifikasi sebagai pendorong pertumbuhan baru. Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China, sektor penerbangan tersebut diperkirakan akan mencapai skala pasar 1,5 triliun yuan pada 2025, dengan proyeksi ekspansi lebih lanjut menjadi 3,5 triliun yuan pada 2035.
