Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa inflasi nasional pada akhir Oktober 2025 masih terkendali di angka 2,65 persen. Menurutnya, harga pangan pokok terutama beras menunjukkan perbaikan berkat intervensi pemerintah pusat. Tito menegaskan hal ini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diadakan bersama Program Koperasi Desa Merah Putih dan Program Tiga Juta Rumah di Kampus IPDN Jatinangor.
“Inflasi terjaga pada 2,65 persen yang cukup baik. Perbaikan juga terlihat pada harga beras yang sangat baik,” ujar Tito. Ia menjelaskan bahwa jumlah daerah dengan kenaikan harga beras terus menurun, hanya 51 daerah yang mengalami kenaikan harga beras sementara 250-an daerah lainnya harga berasnya turun. Intervensi dari bulog, kementerian pertanian, dan badan pangan nasional dinilai efektif dalam menstabilkan harga beras.
Meskipun demikian, Tito mengakui adanya tekanan permintaan pada komoditas tertentu seperti telur ayam ras dan harga cabai merah yang masih memerlukan perhatian melalui gerakan tanam dan kerja sama antardaerah yang mengalami surplus. “Ada kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras relatif stabil. Kenaikan ini kemungkinan karena adanya peningkatan permintaan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG), hal positif yang hanya memerlukan penambahan pasokan saja,” jelasnya.
