Pada penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), disebutkan bahwa suhu di Surabaya, Jawa Timur, diperkirakan akan meningkat hingga 5 derajat celsius pada tahun 2050. Menurut pakar klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, panas ekstrem di Surabaya diprediksi akan terus berlanjut. Data dari personal weather station (PWS) selama dua tahun terakhir menunjukkan suhu maksimum mencapai 40 derajat celsius. PWS adalah alat pengukur cuaca yang memberikan data secara real-time dan dapat diakses oleh publik.
Analisis dari BRIN menyatakan bahwa Surabaya sangat sensitif terhadap perubahan iklim dengan kenaikan suhu maksimumnya hingga tahun 2050. Penelitian ini menggunakan model iklim CCAM (Conformal Cubic Atmospheric Model) untuk memproyeksikan kenaikan suhu di wilayah Surabaya Raya, termasuk Surabaya, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Bangkalan. Hasil penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2023 memperkirakan kenaikan suhu lebih dari 5 derajat celsius pada tahun 2050. Hal ini menunjukkan urgensi untuk mengatasi perubahan iklim demi menjaga lingkungan hidup kita.
