Jakarta, kembali memberi bukti sebagai kota dengan lalu lintas tersibuk di Indonesia. Namun, data terbaru mengungkap fakta menarik bahwa kemacetan paling parah justru terjadi pada sore hingga malam hari, terutama antara pukul 16.30 hingga 19.00 WIB. Berdasarkan data live traffic Jakarta dari TomTom Index, tingkat kepadatan lalu lintas meningkat tajam di jam-jam tersebut dalam tujuh hari terakhir, melebihi 100 persen dari rata-rata normal. Hal ini menyebabkan waktu tempuh kendaraan menjadi dua kali lipat lebih lama dari biasanya.
Pada pagi hari, kemacetan juga masih terjadi, mulai dari pukul 06.30 WIB dan memuncak sekitar 07.30 hingga 08.30 WIB. Namun, arus kendaraan pagi ini berkurang secara signifikan saat jam kerja dimulai, menandakan bahwa perjalanan pagi saat ini lebih terdistribusi daripada sebelumnya.
Sebaliknya, lonjakan lalu lintas terjadi pada sore hari, terutama pukul 17.00 saat jam pulang kerja dan aktivitas masyarakat di luar rumah meningkat. Banyak warga Jakarta memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi ke pusat perbelanjaan, restoran, atau tempat hiburan, yang menyebabkan arus lalu lintas di ruas-ruas utama tetap padat hingga malam. Jumat dan Sabtu menjadi hari paling padat dengan tingkat kemacetan melebihi 100 persen dan kecepatan rata-rata kendaraan turun di bawah 20 km/jam.
Meskipun begitu, hari Minggu menjadi hari dengan tingkat kemacetan yang jauh menurun, menunjukkan bahwa lalu lintas pada hari tersebut lebih lancar. Itulah gambaran lalu lintas di Jakarta yang menunjukkan pola kemacetan dan pola arus kendaraan yang harus diwaspadai.







