Penyediaan biomassa untuk mengurangi penggunaan batu bara di PLTU semakin berkembang dengan adanya dukungan pembiayaan dari sektor perbankan. Hal ini terjadi karena PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah melakukan transformasi dalam pengadaan biomassa dengan melibatkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk menyusun skema pembiayaan end-to-end biomassa bagi mitra pemasoknya. Dengan adanya model ini, pasokan energi primer menjadi lebih fleksibel melalui kontrak multi-destinasi, meningkatkan transparansi, dan meningkatkan standarisasi. Konsolidasi pengadaan di PLN EPI juga memberikan efisiensi dan nilai tambah yang lebih besar, serta memberikan solusi terintegrasi kepada mitra dan pelanggan dari hulu hingga hilir.
Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, Efin Febriantoro, saat ini PLN EPI menjalankan dua skema bisnis. Pertama, sebagai product provider, dimana PLN EPI sebagai pembeli bertanggung jawab atas administrasi kontrak dengan mitra pemasok dan melakukan negosiasi harga pembelian biomassa. Kedua, sebagai service provider, dimana PLN EPI bertindak sebagai kuasa PLN Grup, termasuk Indonesia Power (IP) dan Nusantara Power (NP), untuk mengatur administrasi kontrak dan negosiasi harga dengan pemasok. Tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat kerjasama antara PLN EPI dengan mitra pemasoknya.








