Para astronom baru-baru ini berhasil mendeteksi tabrakan antara dua lubang hitam dengan detail yang belum pernah tercatat sebelumnya. Penemuan ini memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai fenomena kosmik ini serta mengonfirmasi prediksi oleh fisikawan legendaris, Albert Einstein dan Stephen Hawking. Peristiwa yang dinamakan GW250114 ini terdeteksi oleh instrumen LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory) pada Januari lalu, yang lokasinya terletak di Livingston, Louisiana, dan Hanford, Washington. Instrumen ini mampu mendeteksi gelombang gravitasi, kerusakan halus dalam ruang-waktu, yang dipicu oleh tabrakan dua lubang hitam.
Fenomena gelombang gravitasi yang berhasil diprediksi oleh Einstein pada tahun 1915, sebagai bagian dari teori relativitas umum, kini dapat terlihat dengan jelas dalam peristiwa ini. Lubang hitam yang terlibat dalam tabrakan ini masing-masing memiliki massa sekitar 30 hingga 35 kali massa Matahari dan berputar dengan sangat lambat. Setelah tabrakan, lubang hitam yang terbentuk memiliki massa sekitar 63 kali massa Matahari dan berputar dengan kecepatan 100 putaran per detik.
Para ilmuwan menggunakan instrumen sensitif untuk mendeteksi distorsi kecil dalam ruang-waktu yang disebabkan oleh gelombang gravitasi. Dengan penemuan ini, konfirmasi terhadap dua prediksi besar dalam teori fisika diperoleh. Selain itu, penemuan ini membuka jalan untuk deteksi yang lebih presisi di masa depan dan memberikan pengujian lebih lanjut tentang fisika dasar yang belum pernah bisa diuji sebelumnya. Penemuan ini tidak hanya mengonfirmasi teori-teori lama, tetapi juga mengungkap potensi untuk menggabungkan teori relativitas umum Einstein dengan mekanika kuantum, yang selama ini dianggap sulit dipadukan.








