Hotman Paris Hutapea, pengacara Nadiem Makarim, memberikan penilaian terhadap kasus yang menimpa kliennya sebagai hal yang sangat aneh. Menurutnya, meskipun Kejaksaan Agung menuduh Nadiem melakukan korupsi, namun tidak ada penghitungan kerugian keuangan negara yang bisa ditemukan. Menurut Hotman, kasus ini sangat tidak lazim dan merupakan kasus yang paling aneh yang pernah dia temui selama 43 tahun berkarir sebagai pengacara.
Dalam perkara dugaan korupsi chromebook, Hotman menyebut bahwa BPKP sebenarnya sudah melakukan penghitungan yang menyimpulkan bahwa tidak ada kerugian negara selama periode 2020 hingga 2022. Proyek ini dilaporkan berjalan sesuai jadwal, sasaran, dan harganya juga normal. Hasil pemeriksaan BPKP telah mencakup data dari lebih dari 20 provinsi, termasuk persentase guru, murid, dan kepala sekolah yang menerima laptop chromebook. Semua detail telah dianalisis, termasuk angka-angkanya, sehingga audit ini bukan hanya sekedar audit biasa.
Menurut Hotman, BPKP menyatakan bahwa semua data yang diverifikasi memuaskan dan tidak menunjukkan adanya potensi kerugian negara. Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa kasus yang menimpa Nadiem Makarim merupakan kasus yang sangat tidak biasa.
