Industri hiburan, seperti film, musik, dan video game, dikenal sebagai alat penting dalam memperkenalkan identitas Indonesia kepada khalayak global. Data dari Lokadata menunjukkan bahwa sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sekitar Rp1.300 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, atau sekitar 7,8 persen dari total ekonomi Indonesia, melibatkan lebih dari 24 juta orang. Subsektor film, musik, dan game menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan mencapai sekitar 25 persen dari total nilai ekonomi kreatif nasional. Trend konsumsi konten lokal dan perekonomian yang didorong oleh pengalaman menjadi alasan utama di balik pertumbuhan ini.
Menurut Survei Lokadata, 95 persen generasi muda Indonesia mendengarkan musik secara daring setiap hari, dengan 40 persen dari mereka menghabiskan lebih dari satu jam untuk hal tersebut. Sebanyak 54 persen pendengar menemukan musik baru melalui media sosial, menunjukkan bahwa algoritma digital kini memiliki peran penting dalam membentuk tren budaya. Di sisi lain, industri game di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan terus berlanjut. Pasar game, sebelum dan selama pandemi, tumbuh secara signifikan, menghasilkan kontribusi lebih dari 8,5 persen terhadap ekonomi kreatif nasional.
Gim dianggap sebagai medium kolaboratif yang menggabungkan seni, teknologi, dan budaya, menjadi cara baru dalam memperkenalkan nilai Indonesia ke dunia. Perkembangan industri game juga mencerminkan tren global, di mana industri game kini bernilai US$192,7 miliar. Nilai industri game di Indonesia meningkat hampir sepuluh kali lipat dalam dua dekade terakhir, dari US$10 juta pada tahun 2000 menjadi hampir US$100 juta pada 2025. Agate, salah satu perusahaan game Indonesia, telah berhasil merilis berbagai game global yang sukses di pasar internasional.
Dalam konteks musik, GDP Venture melalui 88rising sedang berupaya untuk membedakan musisi Indonesia dari arus utama industri musik global. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya meniru tren, melainkan juga menghadirkan warna baru yang bersumber dari karakter dan nilai-nilai unik Indonesia. Inisiatif ini melibatkan seluruh proses, mulai dari pengembangan artistik, pembentukan visi kreatif, produksi, hingga distribusi di pasar global. Dengan pendekatan ini, GDP Venture dan 88rising telah melahirkan sejumlah bakat musik kelas internasional seperti Rich Brian, NIKI, Warren Hue, dan grup vokal No Na.








