Seorang pria asal Thailand mengalami kejadian tidak menyenangkan setelah mengikuti arahan Google Maps yang keliru. Alih-alih tiba di tempat kerja tepat waktu, ia justru terlambat dua jam karena diarahkan ke jalan tol baru yang ternyata belum sepenuhnya dibuka untuk umum. Peristiwa ini segera menjadi viral di media sosial dan memicu diskusi tentang keakuratan peta digital.
Kejadian tersebut terjadi di Bangkok, Thailand, ketika pengemudi berusaha menuju ke tempat kerja di Central Westgate, pusat perbelanjaan terkenal di pinggiran kota. Mengandalkan Google Maps untuk navigasi harian, pengemudi disarankan untuk belok kanan ke jalan tol Motorway M81, meskipun seharusnya belok kiri ke jalur utama yang benar.
Namun, jalan tol M81 masih dalam tahap pembangunan dan hanya dibuka untuk pengujian pada waktu tertentu. Saat menyadari kesalahan rute, pengemudi kesulitan untuk kembali karena tidak ada jalan keluar atau tempat putar balik di jalan tol tersebut. Akibatnya, pengemudi terpaksa melanjutkan perjalanan jauh ke depan sebelum bisa kembali ke jalur yang benar, sehingga menimbulkan keterlambatan yang signifikan.
Kesalahan navigasi semacam ini bukanlah hal baru, dengan kasus serupa terjadi di berbagai negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa pembaruan data peta digital masih menjadi tantangan besar bagi teknologi navigasi saat ini. Dalam kondisi seperti itu, pengemudi diharapkan untuk tetap waspada dan tidak sepenuhnya bergantung pada aplikasi navigasi, demi keselamatan dan kenyamanan perjalanan yang lebih baik.
