Shell Tetap Komitmen di Sektor Pelumas Melalui Program Shell Master Mechanic 2025
Shell telah menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat pijakan di sektor pelumas di Indonesia, meskipun tengah mengalami restrukturisasi bisnis dan rencana pelepasan jaringan SPBU. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui program Shell Master Mechanic 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mekanik bengkel rekanan Shell di berbagai wilayah Indonesia.
Program ini menjadi bagian penting dari strategi Shell Indonesia dalam memperkuat lini bisnis pelumas yang kini menjadi fokus utama perusahaan secara global. Meskipun segmen ritel bahan bakar sedang mengalami transisi, sektor pelumas tetap menunjukkan pertumbuhan stabil, terutama seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan kebutuhan layanan purna jual di Indonesia.
Melalui Shell Master Mechanic 2025, lebih dari 1.800 mekanik dari jaringan lebih dari 1.000 bengkel rekanan Shell mendapatkan pelatihan komprehensif. Program ini tidak hanya melibatkan pembelajaran teknis tentang produk pelumas, tetapi juga materi pelayanan pelanggan agar para mekanik dapat memberikan rekomendasi yang tepat dan membangun kepercayaan pengguna kendaraan.
Kartika Pelapory, Vice President Marketing Lubricants Shell Indonesia, menekankan pentingnya peran mekanik dalam rantai pelayanan bengkel sebagai wajah terdepan perusahaan di lapangan. Shell berharap melalui pelatihan ini, para mekanik dapat memiliki kemampuan teknis dan layanan yang unggul untuk mendukung pertumbuhan bisnis pelumas di Indonesia.
Selain pelatihan, program ini juga menggelar kompetisi nasional untuk mengukur kemampuan para peserta, mulai dari pelatihan daring, kompetisi tingkat daerah, hingga babak final di tingkat nasional. Langkah Shell ini mencerminkan arah baru perusahaan di tengah pergeseran bisnis globalnya, dengan fokus pada energi yang lebih bersih dan efisien.
Untuk masa depan, Shell Indonesia berencana memperluas jangkauan pelatihan untuk menjangkau lebih banyak bengkel independen, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah-daerah dengan pertumbuhan kendaraan yang tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan purna jual di seluruh Indonesia, mendukung ekosistem otomotif nasional yang semakin kompetitif dan berkelanjutan.








