Tuesday, November 11, 2025
HomeTeknoPenangkal Autoimun: Ilmuwan Nobel Kedokteran

Penangkal Autoimun: Ilmuwan Nobel Kedokteran

Pada tahun 2025, tiga imunolog mendapatkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran atas penemuan mereka yang revolusioner dalam mengungkap mekanisme perlindungan tubuh terhadap serangan sistem imun sendiri. Mary E. Brunkow (AS), Fred Ramsdell (AS), dan Shimon Sakaguchi (Jepang) adalah pemenang penghargaan prestisius ini, yang diumumkan oleh Majelis Nobel di Institut Karolinska Swedia. Penelitian ini memunculkan pemahaman baru yang signifikan terhadap pengobatan kanker dan penyakit autoimun.

Mereka dikenali terutama karena penemuan mereka mengenai toleransi imun perifer yang memungkinkan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh harus diatur agar tidak merusak organ tubuh sendiri, sebuah kondisi yang sering terjadi pada penyakit autoimun. Sel T regulator memainkan peran kunci sebagai penjaga keamanan sistem imun, menjaga keseimbangan dan mencegah serangan imun yang tidak semestinya terhadap tubuh inang.

Ini adalah langkah penting karena sel T harus dikontrol agar tidak menyerang jaringan sehat tubuh, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit autoimun yang merugikan. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang mekanisme pembentukan toleransi diri, di mana sel T pengawas yang membawa protein CD25 mampu menonaktifkan sel T berbahaya. Peran gen Foxp3 dalam mengatur sel T regulator telah diidentifikasi sebagai kunci utama dalam menghindari disfungsi sistem kekebalan yang dapat menyebabkan sistem imun menyerang tubuh.

Para peneliti ini telah membawa penemuan mereka ke tahap berikutnya dengan menginspirasi uji klinis yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah sel T regulator untuk menekan reaksi imun yang tidak diinginkan dalam pengobatan penyakit autoimun. Pengobatan kanker juga berpotensi dimanfaatkan dengan penekanan atau penghancuran sel T regulator untuk memungkinkan sistem kekebalan tubuh melawan sel-sel ganas. Hasil penelitian mereka telah membuka pintu bagi perawatan yang lebih efektif terhadap berbagai kondisi autoimun dan kanker.

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler