Harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan terakhir, mencapai USD 4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Hal ini terjadi karena investor mencari tempat berlindung yang aman dari kurs dolar AS yang melemah, volatilitas geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan inflasi yang menantang. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga emas dunia telah meningkat sekitar 50% karena kurs dolar AS turun 10% dan Presiden Donald Trump menciptakan ketidakpastian dalam sistem perdagangan global serta mempertanyakan kemandirian Federal Reserve (The Fed).
Bank sentral dan investor ritel mulai membeli emas secara cepat. Negara-negara seperti Tiongkok juga beralih dari obligasi pemerintah AS ke emas setelah sanksi yang diberlakukan terhadap Rusia, sementara investor ritel mencari perlindungan terhadap inflasi. Kenaikan harga emas juga dipengaruhi oleh pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September, yang membuat instrumen utang jangka pendek kurang menarik bagi investor.
Prospek kenaikan harga emas terus meningkat, dengan pasar memperkirakan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi sebelum akhir tahun. Pertemuan The Fed berikutnya dijadwalkan dalam tiga minggu ke depan, menjadikan emas sebagai investasi yang menarik di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
