Pada Rabu (30/7), wilayah Kamchatka, Rusia, dilanda gempa bumi dengan kekuatan M8,8. Wilayah ini sebelumnya telah mengalami gempa yang lebih besar, yaitu pada tahun 1952 dengan kekuatan Magnitudo 9,0. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa bumi pada 30 Juli disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka dengan mekanisme naik (thrust fault). Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), busur Kuril-Kamchatka merupakan salah satu wilayah paling aktif secara seismik di dunia.
Wilayah Kuril-Kamchatka sering mengalami gempa bumi besar (M≥7) dan sangat besar (M≥8). Dalam rentang 114 tahun sejak 1900, sebanyak 133 gempa bumi besar dan 12 gempa bumi sangat besar telah terjadi di sepanjang wilayah tersebut. Pemicu tsunami yang merusak juga telah terjadi setelah beberapa gempa bumi megathrust antar lempeng besar, seperti gempa bumi Hokkaido M 8,3 dan gempa bumi Etorofu M 8,4.
Gempa bumi sebelumnya di Kamchatka, pada 3 Februari 1923 dengan kekuatan M 8,4, mengakibatkan tsunami lintas samudra setinggi 8 meter. Selain itu, gempa bumi megathrust M 8,5 pada 13 Oktober 1963 di lepas pantai pulau Urup juga menimbulkan tsunami besar di Samudra Pasifik dan Laut Okhotsk. Gempa bumi megathrust terbesar di wilayah Kuril-Kamchatka tercatat pada 4 November 1952 dengan kekuatan M 9,0. Gempa ini diikuti oleh tsunami dahsyat dengan ketinggian gelombang mencapai 12 meter di sepanjang pantai Paramushir, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada kota Severo-Kurilsk.
Gempa bumi yang terjadi baru-baru ini pada 30 Juli di Kamchatka disebut sebagai gempa terkuat setelah gempa M9,0 pada tahun 1952. Banyak kerusakan tidak hanya disebabkan oleh gempa itu sendiri, tetapi juga oleh tsunami yang mengikuti gempa tersebut. Tsunami telah menyapu sekitar 700 kilometer pantai timur Kamchatka dan Kuril dengan ketinggian rata-rata gelombang mencapai 6-7 meter.








